butuh info lain cari aja disini

25 December, 2008

temanku sayang temanku malang 1, cerita sedih saat interview

Beberapa hari yang lalu teman saya menceritakan pengalamannya ketika mendapat undangan untuk interview di sebuah perusahaan. Teman saya ini saat ini memang sedang jobless alias pengangguran. Suatu hari, berdasarkan ceritanya padaku, dia membeli koran Kompas, bermaksud untuk mencari lowongan apa yang ada hari itu dan karena hari itu bukanlah hari sabtu atau minggu dimana biasanya kompas menampilkan banyak sekali iklan2 lowongan pekerjaan, maka hari itu hanya ada beberapa iklan lowongan pekerjaan itupun hanya iklan baris. Setelah membaca beberapa iklan ia merasa tertarik dengan beberapa iklan lowongan pekerjaan.

Isi iklan baris itu ada sebuah perusahaan yang sedang membutuhkan beberapa karyawan untuk beberapa posisi dan untuk lulusan smu sampai s1. Iklan itu hanya mengharuskan si pelamar untuk mengirimkan data diri, nama, alamat, pendidikan, usia, lewat sms. Masih menurut teman saya ada beberapa iklan yang berisi hal senada. Sempat bertanya2 apakah perusahaan itu bener atau nggak. Namun akhirnya ia pun memutuskan untuk mengirim sms ke salah dua dr perusahaan penayang iklan tersebut. Ia pikir Koran yang memiliki reputasi seperti kompas masak ya ada iklan lowongan pekerjaan yang sekiranya bermasalah. Setelah mengirim sms tak berapa lama balasan datang. Ia diundang untuk interview dengan menemui salah seorang pegawai di perusahaan tersebut keesokan harinya. Dua balasan yang ia terima ternyata bernada sama. Namun sampai saat itu ia tak memiliki kecurigaan apapun. Dalam benaknya hanya ada bahwa ia sangat butuh pekerjaan dan ini salah satu kesempatan untuk mendapatkannya.
Keesokan harinya ia pun meluncur ke alamat perusahaan yang ia terima dalam sms balasan kemarin. Dengan berdandan serapi dan seganteng mungkin ia pun berangkat dengan penuh harapan dan semangat. Tak lupa berkas berkas yang diperlukan ia siapkan dengan teliti, jangan sampai ada yang ketinggalan. Ia ingin memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin. Begitu sampai ditempat, ia sempat ragu ketika mendapati bahwa gedung tempat perusahaan yang mengundangnya untuk interview hanyalah sebuah gedung kecil berlantai lima yang terlihat kusam. Di lantai bawah yang rata dengan tanah diisi deretan toko elektronik, lebih mirip pasar daripada gedung untuk perkantoran. Namun ia putuskan untuk membuang keraguannya. Ia putuskan untuk masuk saja. Berdasarkan undangan di sms kantor perusahaan ada di lantai 4. Masuk ke dalam gedung suasana pasar lebih tampak lagi. Banyak orang berseliweran mendorong troli dan mengangkat barang. Memang didinding dekat lift ada daftar penghuni gedung. Lantai 3 dihuni beberapa bank, lantai empat untuk perkantoran. Naik kelantai empat menggunakan lift yang tampaknya memang digunakan untuk lift barang. Sampai dilantai empat keluar dari lift ia mendapati bahwa lantai tersebut disekat menjadi beberapa ruang kecil. Satu ruang berukuran 3x5. “Lebih enak klo menyebutnya bilik”, kata temanku. Dipintu tiap ruang ada papan nomor ruangan. Sesuai undangan ia pun masuk kesalah satu bilik. Sudah ada beberapa orang yang sepertinya juga sedang memenuhi undangan untuk interview. Ruangan yang dimasuki temanku itu disekat lagi dengan papan menyisakan ruang kecil untuk front office. Ada sebuah meja kecil disalah satu sisi menghadap kepintu dengan seorang recepsionis. Beberapa kursi dijajar didepan meja, kira-kira mirip ruang tunggu di tempat praktek dokter. Oleh recepsionis temanku ditanya mau bertemu siapa dan dapat informasi lowongan itu dari mana. Kemudian oleh recesionis dicatat di sebuah lembaran berisi table table, yang tampaknya sudah terisi lebih dari separo. Mungkin ada sekitar 20-30 nama pelamar. Setelah menunggu beberapa saat akhirnya temanku diajak untuk menemui si pewawancara diruang lainnya. Ruangan itupun memiliki layout yang sama dengan ruangan sebelumnya. Namun kini ia harus masuk kebalik sekat dimana sudah ada beberapa meja yang berisi beberapa orang berhadap2an. Temanku menemui salah satu orang di salah satu meja.

bersambung ke episode berikutnya......

MoreNiche


Related Articles by Categories


0 comments:

Post a Comment

Grab this Widget ~ Blogger Accessories